KUKAR — Proyek pembangunan Gedung Ekonomi Kreatif (Ekraf) yang berlokasi di Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), terus menunjukkan progres signifikan dan diproyeksikan rampung secara menyeluruh pada tahun 2026, termasuk penyempurnaan aksesibilitas dan fasilitas pendukung lainnya.
Menurut Kepala Bidang Pengembangan Ekonomi Kreatif Dinas Pariwisata Kukar, Zikri Umulda, struktur utama bangunan telah tuntas dikerjakan. Saat ini, fokus pembangunan bergeser pada penyediaan akses jalan menuju gedung yang dinilai masih menjadi hambatan utama operasional.
“Secara fisik bangunan utama telah berdiri, hanya tinggal menyelesaikan jalur penghubung. Kami sudah berkoordinasi dengan Dinas PU, dan pembangunan akses jalan ini ditargetkan selesai tahun ini, agar gedung bisa berfungsi maksimal mulai tahun depan,” jelas Zikri, Senin (7/4/2025).
Gedung Ekraf tidak hanya ditujukan sebagai tempat pertunjukan, tetapi sebagai pusat aktivitas kreatif yang menyatukan berbagai sektor, mulai dari seni budaya, teknologi digital, hingga produk-produk UMKM lokal. Fasilitas yang disiapkan meliputi studio kerja, ruang pamer, ruang produksi, dan area pemasaran.
“Kami membayangkan tempat ini sebagai pusat inspirasi dan kolaborasi, di mana pelaku kreatif Kukar bisa menciptakan, berkarya, dan memasarkan produknya secara terpadu,” ujarnya.
Dinas Pariwisata Kukar juga menekankan pentingnya tata kelola yang profesional dan terbuka. Sistem pengelolaan akan disusun berdasarkan prinsip transparansi, menghindari keterlibatan pihak-pihak tak resmi yang berpotensi merusak tujuan dari pembangunan ini.
“Manajemen Gedung Ekraf akan dirancang mengikuti model sukses seperti pengelolaan kawasan Simpang Odah Etam, agar tetap fokus pada pelayanan publik dan pengembangan sektor kreatif,” tambah Zikri.
Setelah pembangunan selesai, pemerintah daerah telah menyiapkan berbagai agenda untuk mengisi gedung tersebut sepanjang minggu, termasuk kegiatan seni, pelatihan, pameran, serta festival ekonomi kreatif digital.
Lebih jauh, keberadaan gedung ini akan dihubungkan dengan area kuliner Pujasera yang berada di pusat kota, menciptakan sinergi antara ekonomi kreatif dan pariwisata kuliner.
“Yang kami inginkan bukan sekadar membangun gedung, tapi menciptakan ekosistem kreatif yang hidup dan terus bergerak. Ini akan menjadi motor penggerak baru dalam pembangunan berbasis kreativitas dan budaya di Kukar,” pungkas Zikri.(Adv)