KUKAR — Kelurahan Maluhu menunjukkan kemajuan signifikan dalam pengembangan pertanian lokal melalui pemanfaatan maksimal lahan di wilayah pegunungan. Hal ini terlihat dari kegiatan panen jagung dan ikan yang baru saja dilaksanakan sekaligus meresmikan operasional Embung Maluhu.
Lurah Maluhu, Tri Joko Kuncoro, menyampaikan bahwa kegiatan tersebut menjadi wujud nyata dari upaya pemanfaatan lahan yang sebelumnya belum tergarap secara optimal. “Ini hasil dari musim tanam kedua yang alhamdulillah sudah mulai membuahkan hasil. Kami fokus pada pengolahan lahan yang dulunya kurang dimanfaatkan,” ujarnya, Kamis (24/4/2025).
Pada masa tanam perdana, para petani sempat menghadapi sejumlah tantangan, termasuk kekurangan air dan gangguan dari satwa liar seperti monyet. Namun, kehadiran Embung Maluhu kini menjadi solusi utama dalam penyediaan air irigasi yang stabil, sehingga hasil panen periode berikutnya lebih maksimal.
Embung Maluhu yang diresmikan dalam rangkaian acara tersebut memiliki peran strategis dalam menunjang produktivitas pertanian. Selain sebagai sumber air, embung ini juga menghubungkan sejumlah lahan pertanian milik kelompok tani di wilayah RT 17 hingga RT 21, yang kini berkembang menjadi kawasan pertanian terpadu.
“Pak Bupati turut memberikan dukungan penuh atas keberadaan embung ini. Rencananya, Dinas PU juga akan melakukan penataan lanjutan agar kawasan ini semakin menarik dan fungsional,” tambah Tri Joko.
Tak hanya berperan di sektor pertanian, kawasan sekitar embung juga diarahkan sebagai ruang publik multifungsi. Sejumlah kegiatan masyarakat seperti lomba memancing dan Festival Embung Maluhu telah digelar. Ke depan, lokasi ini juga akan menjadi pusat perayaan HUT ke-55 Kelurahan Maluhu yang direncanakan berlangsung pada Mei mendatang.
Seluruh rangkaian kegiatan tersebut mencerminkan sinergi antara pemerintah, warga, dan berbagai pihak dalam mendukung ketahanan pangan, pelestarian lingkungan, serta pemanfaatan potensi lokal yang berkelanjutan. (adv)
