KUKAR – Dinas Pariwisata Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) menunjukkan keseriusannya dalam meningkatkan kapasitas sumber daya manusia di bidang ekonomi kreatif melalui penyelenggaraan Workshop Animasi Berbasis Kompetensi yang berlangsung pada 7–8 Mei 2025, di Ballroom Hotel Grand Elty Singgasana Tenggarong.
Dalam pelatihan ini, Dispar Kukar menghadirkan langsung tiga praktisi animasi berpengalaman dari Bandung—kota yang dikenal sebagai salah satu pusat industri kreatif nasional. Mereka adalah Hardyansyah, Zulfikar Reza Fauzi, dan Hanifa Nuraini A Rosyad, yang telah banyak terlibat dalam pembuatan animasi edukatif, konten visual interaktif, serta desain karakter yang digunakan di berbagai media nasional.
Antoni Kusbiantoro, Kepala Bidang Pengembangan SDM Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Dispar Kukar, menjelaskan bahwa kolaborasi dengan praktisi luar daerah merupakan bagian dari strategi untuk mempersiapkan generasi muda Kukar menghadapi tantangan industri kreatif yang terus berkembang.
“Bandung punya ekosistem animasi yang maju, jadi kami ingin peserta belajar dari para pelaku yang benar-benar terjun langsung di industri ini. Mereka tak hanya berbagi teknik, tapi juga membagikan pengalaman kerja profesional yang sangat berharga,” ujar Antoni pada Rabu (7/5/2025).
Ia menambahkan, selain keterampilan teknis seperti pembuatan storyboard, desain karakter, dan penguasaan software animasi, peserta juga dibekali wawasan tentang alur kerja produksi dan peluang usaha di bidang animasi. Dengan demikian, mereka tidak hanya mengasah kreativitas, tetapi juga memahami sisi bisnis dan manajemen dari industri ini.
Pelatihan berlangsung dalam suasana interaktif, dengan sesi praktik langsung dan diskusi mendalam mengenai tren dan tantangan di dunia animasi digital. Sebanyak 25 peserta dari berbagai kecamatan di Kukar terlibat aktif dalam kegiatan ini.
Inisiatif ini menjadi bagian dari visi Kukar Idaman yang menempatkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif sebagai penggerak utama pembangunan daerah. Antoni menegaskan bahwa pelatihan semacam ini akan terus dikembangkan, baik dari sisi cakupan wilayah maupun jenis keahlian.
“Ke depan, akan ada program lanjutan berupa sertifikasi keahlian, pendampingan usaha, dan pembentukan komunitas kreatif berbasis wilayah. Tidak berhenti di animasi saja, kami juga akan menjangkau bidang lain seperti desain grafis, konten digital, hingga penguatan UMKM kreatif,” tutupnya.
Melalui pelatihan ini, Dispar Kukar berharap akan tercipta ekosistem kreatif yang lebih kuat dan inklusif, serta lahirnya kreator muda yang mampu mengangkat potensi Kukar di panggung industri kreatif nasional.(Adv)