Gence Ruan dan Nasi Bekepor Diangkat Jadi Identitas Kuliner Kukar oleh Dispar

Ilustrasi Gence Ruan dan Nasi Bekepor Khas Kukar. Sumber: mediameratus.com

KUKAR – Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara melalui Dinas Pariwisata (Dispar) mulai memposisikan kuliner tradisional sebagai bagian integral dari strategi promosi pariwisata daerah. Dua sajian khas, Gence Ruan dan Nasi Bekepor, kini diusung sebagai ikon baru dalam sektor wisata kuliner Kukar.

Kepala Bidang Pemasaran Dispar Kukar, Awang Ivan Ahmad, menyampaikan bahwa kuliner lokal yang sarat cita rasa dan nilai budaya itu dinilai memiliki potensi besar sebagai daya tarik wisata. Namun hingga kini, keduanya masih dominan disajikan secara langsung dan belum tersedia dalam bentuk kemasan yang praktis sebagai oleh-oleh.

Baca Juga  Penanggung Jawab Kades Makarti Sampaikan Apresiasi atas Kepercayaan yang Diberikan

“Ini tantangan kita bersama. Bagaimana membuat kuliner basah khas Kutai seperti Gence Ruan dan Nasi Bekepor tetap autentik, higienis, dan awet dalam bentuk kemasan,” jelas Ivan, Jumat (11/4/2025).

Gence Ruan, masakan ikan gabus dengan bumbu pedas khas Kutai, dan Nasi Bekepor, nasi berbumbu yang kaya rempah dan berpadu dengan ikan, dinilai memiliki keunikan yang layak dikembangkan menjadi ikon rasa Kukar. Sayangnya, bentuk penyajiannya yang konvensional menyulitkan pengemasan untuk distribusi luar daerah.

Mengacu pada praktik daerah lain seperti Yogyakarta yang berhasil mengemas gudeg dalam kaleng atau kendi, Dispar Kukar mulai menjajaki kemungkinan serupa. “Kita butuh teknologi pengemasan yang bisa menjaga kualitas rasa dan memperpanjang umur simpan produk,” tambahnya.

Baca Juga  Desa Pela Wakili Kukar di Ajang Desa Wisata Dunia 2025

Untuk itu, Dispar Kukar akan menggandeng pelaku UMKM, kalangan akademik, dan lembaga riset pangan untuk mengembangkan inovasi pengolahan dan kemasan yang sesuai. Selain meningkatkan nilai ekonomi produk, langkah ini juga bertujuan menciptakan pengalaman wisata yang berkesan dan bisa dibawa pulang.

“Bayangkan wisatawan datang ke Kukar, menikmati kuliner khasnya, lalu bisa membawanya pulang sebagai oleh-oleh. Ini bukan hanya memperluas pasar, tapi juga memperkuat identitas rasa daerah,” ujar Ivan.

Baca Juga  Bupati Kukar Dorong Pengembangan Lima Kawasan Pertanian Prioritas

Saat ini, oleh-oleh kuliner Kukar masih didominasi produk kering seperti amplang. Dispar menilai kekuatan budaya dan kearifan lokal sebenarnya lebih melekat dalam olahan seperti Gence Ruan dan Nasi Bekepor jika dikembangkan dengan pendekatan yang tepat.

“Lebih dari sekadar makanan, dua kuliner ini adalah representasi nilai dan cerita masyarakat Kutai. Sudah saatnya kita angkat dan promosikan sebagai bagian dari wajah pariwisata kita,” tutupnya.

Dengan dukungan lintas sektor dan semangat inovasi, Kukar berharap kuliner tradisionalnya dapat menjadi ikon rasa yang dikenal luas, memperkaya jejak pengalaman setiap wisatawan yang datang berkunjung.(Adv)

Bagikan: