KUKAR – Untuk melestarikan warisan budaya lokal, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kutai Kartanegara (Kukar) secara konsisten mengintegrasikan Bahasa Kutai sebagai muatan lokal di tingkat SD dan SMP. Langkah ini bertujuan membentuk generasi muda yang tidak hanya paham, tetapi juga aktif menggunakan bahasa daerah dalam kehidupan sehari-hari.
Kepala Disdikbud Kukar, Thauhid Afrilian Noor, menegaskan bahwa inisiatif ini sejalan dengan komitmen Pemkab Kukar dalam mempertahankan identitas budaya. “Melalui muatan lokal, kami membiasakan siswa berkomunikasi dalam Bahasa Kutai, baik lisan maupun tulisan,” jelasnya, Minggu (1/6/2025).
Thauhid menyoroti tantangan di era digital, di mana bahasa daerah rentan tergerus modernisasi. “Kami mendorong penggunaan Bahasa Kutai di berbagai platform, termasuk media sosial, agar tetap relevan di kalangan generasi muda,” tambahnya.
Upaya ini telah diakui secara nasional. Kukar termasuk dalam 20 daerah penerima penghargaan Revitalisasi Bahasa Daerah (RBD) dari Kemendikbudristek, berkat program pelestarian yang terstruktur melalui pendidikan. “Penghargaan ini memotivasi kami untuk terus berinovasi,” pungkas Thauhid.
Dengan pendekatan sistematis, Kukar bertekad menjadikan Bahasa Kutai tidak sekadar diajarkan, tetapi hidup dalam keseharian masyarakat. (Adv)