KUKAR – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kutai Kartanegara mengingatkan sekolah-sekolah agar tidak memberatkan orang tua siswa dalam penyelenggaraan acara perpisahan.
Kepala Disdikbud Kukar, Thauhid Afrillian Noor, menegaskan bahwa kegiatan perpisahan boleh dilaksanakan asalkan tidak bersifat wajib dan tidak menimbulkan beban finansial.
“Prinsipnya jelas: tidak memaksa dan tidak membebani. Ini sudah kami sampaikan sejak dua tahun lalu,” ujar Thauhid pada Kamis (29/5/2025).
Ia mengkritik praktik pungutan dana yang terlalu tinggi, seperti biaya sewa tempat atau pertunjukan seni yang mencapai ratusan ribu rupiah. Menurutnya, hal ini dapat memberatkan siswa yang kurang mampu.
“Tidak perlu memaksa siswa yang tidak bisa membayar. Berikan ijazah mereka dengan baik tanpa syarat harus ikut acara,” tegasnya.
Thauhid juga mendorong sekolah untuk lebih sering menggelar pertunjukan seni sepanjang tahun, bukan hanya saat perpisahan. “Seni bisa ditampilkan dalam kegiatan ekstrakurikuler rutin, tidak harus menunggu akhir tahun,” tambahnya.
Ia mengancam akan memberikan sanksi tegas kepada sekolah yang masih memaksakan biaya tinggi pada acara perpisahan. “Jika masih bandel, kami tidak segan mengambil tindakan,” tegasnya.
Terakhir, ia menyarankan agar perpisahan diisi dengan momen kebersamaan yang sederhana namun bermakna. “Duduk bersama guru, saling berbagi makanan dari rumah, itu sudah cukup berkesan. Tidak perlu menghamburkan uang,” tutupnya. (Adv)