KUKAR – Dinas Pariwisata Kabupaten Kutai Kartanegara (Dispar Kukar) terus mengintensifkan upaya pembenahan destinasi wisata demi mendongkrak angka kunjungan wisatawan sekaligus meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dispar Kukar, Arianto, mengungkapkan bahwa mengunjungi secara rutin melakukan evaluasi menyeluruh terhadap pengelolaan destinasi wisata. Evaluasi ini menurutnya sangat penting untuk menemukan kekurangan serta mengoptimalkan potensi yang masih tersembunyi.
“Pembenahan bukan sekedar memperbaiki infrastruktur. Kami juga fokus pada inovasi dan pengembangan konsep agar wisatawan mendapat pengalaman yang lebih berkesan saat berkunjung ke Kukar,” jelas Arianto. Minggu (27/4/25)
Sejumlah destinasi wisata menjadi fokus utama revitalisasi, di antaranya Pulau Kumala, Waduk Panji Sukarame, Planetarium Jagat Raya, Pantai Tanah Merah Samboja, hingga Tugu Khatulistiwa Santan Ulu. Beberapa di antaranya telah menunjukkan perkembangan, sementara yang lain masih memerlukan perhatian lebih dalam pengelolaannya.
Pulau Kumala, ikon wisata Kukar yang berada di tengah Sungai Mahakam, misalnya, masih menghadapi tantangan dalam menarik pengunjung meskipun fasilitas seperti waterboom sudah tersedia.
“Fasilitas ada, tapi perlu ditingkatkan lagi nilai daya tariknya. Promosi, pengelolaan, serta penambahan wahana baru harus diperkuat,” tambahnya.
Hal serupa juga terjadi di kawasan Tugu Khatulistiwa Santan Ulu. Arianto menilai, tempat bersejarah ini memiliki potensi besar untuk dikembangkan menjadi destinasi edukasi dan ekowisata, namun saat ini kreativitas dalam pengelolaannya masih kurang.
“Kalau kawasan ini difungsikan sebagai pusat kuliner dan edukasi geografi, saya yakin akan banyak menarik minat wisatawan. Namun untuk saat ini, pembenahan masih sangat diperlukan,” ujarnya.
Di sisi lain, Pantai Tanah Merah Samboja justru menunjukkan hasil positif dengan menjadi destinasi favorit untuk berbagai kegiatan masyarakat lokal, komunitas, hingga lembaga pendidikan.
Ke depan, Dispar Kukar akan menggenjot berbagai strategi, seperti memperkuat manajemen destinasi, meningkatkan kapasitas SDM pariwisata, serta memperluas jangkauan promosi digital. Mereka juga mendorong sinergi dengan dunia usaha, komunitas lokal, dan perguruan tinggi guna membangun pariwisata yang berkelanjutan dan inklusif.
“Jika dikelola dengan sungguh-sungguh dan penuh inovasi, sektor pariwisata bisa menjadi motor penggerak utama perekonomian Kukar. Potensinya besar, tinggal bagaimana kita mengolah dan memasarkannya secara optimal,” pungkas Arianto. (adv)