KUKAR – Upaya Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) untuk memperkuat sektor peternakan kembali diwujudkan melalui program inovatif Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak). Kali ini, Kukar memperkenalkan Sekolah Peternakan Rakyat (SPR), program berbasis komunitas yang bertujuan membentuk generasi muda menjadi pelaku utama dalam dunia peternakan modern.
Berbeda dari pelatihan biasa, SPR dirancang sebagai program pembelajaran intensif selama sembilan bulan. Peserta tak hanya akan mengasah keterampilan beternak, tetapi juga dibekali keahlian manajerial untuk menghadapi tantangan agribisnis saat ini.
Kepala Distanak Kukar, Muhammad Taufik, mengungkapkan bahwa program ini terbuka untuk pemuda berusia 19 hingga 39 tahun. Dalam pelaksanaannya, Distanak berkolaborasi dengan Yayasan Karya Bangun Bangsa Indonesia (YKBBI) sebagai mitra strategis.
“SPR ini bukan sekadar pelatihan teknis. Kami ingin menciptakan generasi peternak muda yang kreatif, terstruktur, dan memiliki jejaring kuat di sektor peternakan,” terang Taufik, Kamis (17/4/2025).
Wilayah Murakaman dan Ulu dipilih menjadi lokasi pertama program ini, mengingat potensi besar yang dimiliki dalam pengembangan peternakan rakyat. Setiap angkatan SPR akan dibatasi sekitar sembilan peserta agar pendampingan bisa lebih intensif dan optimal.
Selama program berlangsung, tim dari YKBBI akan menetap di Kukar untuk memberikan pembinaan langsung, baik teori maupun praktik lapangan. Selain itu, para pakar dari IPB dan UGM juga akan dilibatkan sebagai mentor utama untuk memperkaya wawasan teknis dan strategi bisnis peserta.
Menariknya, SPR tidak berhenti hanya pada pelatihan. Bagi lulusan yang ingin meningkatkan kapasitas, tersedia program lanjutan setara pendidikan strata dua di bidang peternakan rakyat, untuk mendukung pengembangan usaha dan pembentukan komunitas baru.
Distanak menegaskan bahwa SPR merupakan bagian dari visi jangka panjang Kukar dalam menciptakan ekosistem peternakan yang berkelanjutan, mengingat saat ini mayoritas peternak masih didominasi generasi tua.
“Dalam lima hingga sepuluh tahun ke depan, kami berharap Kukar mampu mencetak ratusan peternak muda yang mandiri dan berdaya saing tinggi. SPR adalah langkah awal mewujudkan impian itu,” pungkas Taufik. (Adv)