UMKM Kukar Alami Pertumbuhan Pesat, Menjadi Pilar Perekonomian Masa Depan

Ilustrasi UMKM. Sumber: Istimewa

KUKAR – Dalam kurun waktu lima tahun terakhir, sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Kutai Kartanegara (Kukar) mengalami perkembangan yang signifikan. Jumlah pelaku UMKM di daerah ini meningkat pesat, dari 21 ribu unit pada tahun 2021, menjadi lebih dari 59 ribu pelaku usaha hingga akhir tahun 2024.

Kepala Bidang UKM pada Dinas Koperasi dan UKM Kukar, Fathul Alamin, menjelaskan bahwa upaya tersebut tidak terlepas dari semangat kewirausahaan masyarakat yang semakin tumbuh, didukung oleh program pemerintah daerah yang semakin intensif.

“Pertumbuhannya sangat cepat karena kami memberikan dukungan dalam berbagai bentuk. Mulai dari pelatihan, pendampingan, bantuan legalitas, hingga akses permodalan yang kami fasilitasi untuk membantu mereka berkembang,” ungkap Fathul pada Jumat (11/4/2025).

Baca Juga  Kukar Tampilkan Keindahan Budaya Lewat Tarian Topeng dan Dayak di Panggung Nasional.

Fathul juga menegaskan bahwa ekonomi Kukar kini mulai bertransformasi. Sektor-sektor tradisional seperti batu bara dan migas tidak lagi menjadi satu-satunya tumpuan. Pemerintah daerah kini mengalihkan perhatiannya pada potensi ekonomi berbasis masyarakat, dengan UMKM sebagai kekuatan utama.

“Bapak Bupati selalu menekankan bahwa masa depan perekonomian Kukar ada di tangan para pelaku UMKM. Oleh karena itu, inovasi dan kualitas produk harus menjadi prioritas utama agar mereka bisa bersaing lebih luas,” lanjut Fathul.

Baca Juga  Tabang Didorong Jadi Ikon Baru Wisata Kukar, Dispar Hadapi Tantangan Serius

Data terbaru yang menunjukkan terdapat 59.236 pelaku UMKM ini merupakan hasil pendataan bersama yang dilakukan oleh berbagai instansi terkait, termasuk Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) serta Dinas Pariwisata. Fathul mengakui bahwa masih banyak pelaku usaha yang belum terdata secara resmi, sehingga pendataan ini akan terus dilakukan melalui program pelatihan yang berkelanjutan.

Untuk mendukung daya saing, DiskopUKM Kukar juga meluncurkan program sertifikasi halal gratis bagi pelaku UMKM. Sejak tahun 2023, program ini telah berjalan untuk membantu meringankan biaya yang biasanya mencapai Rp230.000 per sertifikat.

Baca Juga  Kukar Tingkatkan Upaya Perlindungan Perempuan dan Anak di Tengah Kasus Kekerasan

“Seluruh biaya sertifikasi halal ini ditanggung oleh pemerintah, dan tahun ini kami menargetkan agar 3.500 pelaku UMKM bisa mendapatkan sertifikat halal secara gratis,” tambahnya.

Dengan langkah-langkah ini, Pemkab Kukar optimistis UMKM akan menjadi pendorong utama bagi perekonomian daerah yang lebih mandiri dan berkelanjutan.

“UMKM adalah fondasi ekonomi masa depan. Kami akan terus hadir untuk memastikan ekosistem usaha kecil di Kukar semakin kuat,” tutup Fathul. (Adv)

Bagikan: