Dewi Belai: Pesona Baru dari Desa Batuah, Permata Wisata Kukar

Desa Wisata Benua Elai, Desa Batuah. Sumber: istimewa

KUKAR – Di jantung Kalimantan Timur yang hijau dan subur, sebuah desa kecil sedang menorehkan jejak besar dalam dunia pariwisata. Desa Batuah, yang terletak di Kecamatan Loa Janan, kini menelurkan harapan baru bernama Desa Wisata Benua Elai, atau lebih dikenal sebagai Dewi Belai.

Dewi Belai bukan sekadar destinasi rekreasi. Ia adalah cerminan semangat warga yang merangkai kearifan lokal menjadi pengalaman wisata yang memikat. Di balik keindahan pohon-pohon elai yang rindang, tersimpan cerita hidup dan nilai budaya yang kembali diangkat ke permukaan.

Baca Juga  Dispar Kukar Rajut Kebersamaan Lewat Khataman dan Halalbihalal Usai Idulfitri

Elai, buah khas Kalimantan Timur yang bersaudara dekat dengan durian, menjadi ikon desa ini. Aromanya yang lembut dan rasanya yang manis menjadikannya buah favorit, bukan hanya untuk dinikmati, tetapi juga sebagai magnet pariwisata yang unik.

“Dulu elai kami tanam untuk kebutuhan sehari-hari, sekarang menjadi harapan masa depan,” tutur Abdul Rasyid, Kepala Desa Batuah, Kamis (17/4/2025).

Dibangun di atas lahan seluas 12 hektare, kawasan wisata ini dihiasi ratusan pohon elai, kolam pemancingan, gazebo untuk bersantai, serta rencana pembangunan pusat pelatihan elai yang akan memperkuat daya tarik edukatifnya.

Baca Juga  Dispar Kukar Siapkan Konsep Baru untuk Waduk Panji Sukarame: Wisata, Edukasi, dan Lingkungan Jadi Prioritas

Berbeda dari destinasi wisata pada umumnya, Dewi Belai dikelola oleh masyarakat melalui BUMDes, menjadikannya model wisata berbasis komunitas yang berkelanjutan dan memberdayakan.

“Ini milik warga, dibangun dengan tangan sendiri. Kami ingin ekonomi desa bergerak dari bawah, dari kami sendiri,” tambah Rasyid.

Rencana ke depan mencakup kolaborasi dengan pihak swasta, namun dengan komitmen menjaga ciri khas lokal. Karena yang dijual Dewi Belai bukan sekadar buah, tapi juga pengalaman hidup pedesaan yang autentik.

Baca Juga  Bupati Kukar Lantik Penjabat Kepala Desa dan Anggota BPD Pengganti

Selain elai, desa ini juga memiliki buah mandong—hasil persilangan alami elai dan durian. Rasanya menyerupai durian namun aromanya jauh lebih bersahabat, menjadikannya favorit baru bagi pecinta durian yang sensitif pada baunya.

“Kalau mau makan elai sepuasnya, datanglah ke sini,” ujar Rasyid sambil tersenyum. Di Desa Batuah, buah, budaya, dan harapan berpadu, menciptakan cerita baru tentang desa yang bangkit bersama alamnya.(Adv)

Bagikan: