KUKAR — Menyambut peluang strategis dari pemindahan Ibu Kota Nusantara (IKN), Dinas Pariwisata Kutai Kartanegara (Dispar Kukar) mengambil langkah proaktif dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) lokal.
Melalui program sertifikasi videografi serta pelatihan dan sertifikasi profesi resepsionis, Dispar Kukar berupaya mencetak tenaga kerja terampil yang siap berkompetisi di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
Kepala Bidang Pengembangan SDM Pariwisata dan Ekraf, Antoni Kusbiantoro, menyampaikan bahwa langkah ini penting untuk mengantisipasi kebutuhan industri yang berkembang seiring hadirnya IKN.
“Kita tidak ingin hanya jadi penonton. Dengan sertifikasi, kita siapkan pelaku lokal agar memiliki pengakuan formal atas keterampilannya dan mampu bersaing dengan tenaga luar daerah,” ucap Antoni, Minggu (30/3/2025).
Program sertifikasi videografi menjadi kelanjutan dari pelatihan sebelumnya yang telah memperkenalkan keterampilan dasar produksi video berbasis kompetensi. Tahun ini, peserta akan diuji dan diakui secara resmi kemampuannya—sehingga dapat membuka peluang kerja lebih luas, khususnya dalam produksi konten promosi wisata dan digital marketing.
Sementara itu, pelatihan dan sertifikasi untuk profesi resepsionis menyasar tenaga kerja hotel dan penginapan di seluruh wilayah Kukar. Fokus utamanya adalah memastikan kualitas layanan prima di garis depan sektor hospitality.
“Resepsionis itu wajah pertama sebuah destinasi. Kita ingin mereka mampu memberikan kesan pertama terbaik bagi tamu, sesuai dengan standar industri perhotelan modern,” jelas Antoni.
Materi pelatihan mencakup teknik komunikasi profesional, etika kerja, penanganan komplain, hingga penerapan standar operasional layanan sesuai protokol internasional. Sertifikasi ini diharapkan meningkatkan mutu pelayanan yang semakin dibutuhkan seiring meningkatnya mobilitas wisatawan ke wilayah penyangga IKN.
Ke depan, Dispar Kukar juga berencana memperluas program ini ke kalangan pelajar dan mahasiswa. Harapannya, generasi muda sejak dini dibekali kompetensi yang relevan agar siap menghadapi kebutuhan kerja sektor pariwisata dan kreatif masa depan.
“Kami ingin membentuk SDM lokal yang adaptif dan unggul. Ini bukan program sesaat, tapi bagian dari strategi jangka panjang menuju kemandirian ekonomi berbasis keahlian,” tegasnya.
Dengan program ini, Kukar menegaskan komitmennya sebagai wilayah penyangga IKN yang bukan hanya strategis secara geografis, tapi juga kuat secara sumber daya manusia.(Adv)
