Pembangunan Jembatan Besi Tenggarong Ditarget Rampung Akhir 2025, Hadirkan Fasilitas Lebih Lengkap

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kukar, Wiyono. Sumber: mediameratus.com

KUKAR – Proses pembangunan Jembatan Besi di Tenggarong terus berjalan dan ditargetkan selesai pada akhir Desember 2025. Proyek strategis ini digadang-gadang menjadi jawaban atas kepadatan lalu lintas yang kerap terjadi di pusat Kota Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar).

Jembatan ini akan menghubungkan Jalan Danau Semayang dengan Jalan Monumen Barat, melintasi aliran Sungai Tenggarong yang merupakan cabang dari Sungai Mahakam. Lokasinya tak jauh dari Masjid Agung Sultan Sulaiman, menjadikannya titik penghubung penting bagi aktivitas warga.

Baca Juga  Eks Tanjung Disulap Jadi Pusat Seni dan Budaya, Dispar Kukar Fokus Tata Kawasan Jadi Destinasi Wisata Hijau

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kukar, Wiyono, menegaskan pentingnya pelaksanaan proyek yang sesuai dengan perencanaan teknis dan jadwal yang telah ditetapkan. “Kami menekankan agar pekerjaan dilakukan dengan tanggung jawab penuh. Kualitas harus dijaga agar tidak menimbulkan masalah di kemudian hari,” ujarnya, Sabtu (3/5/2025).

Dari segi rancangan, jembatan ini akan tetap menggunakan bahan utama dari besi seperti Jembatan Bongkok. Namun, keunggulan tambahan berupa trotoar bagi pejalan kaki akan menjadi pembeda utamanya. “Fasilitas trotoar merupakan bagian dari upaya menciptakan jalan yang ramah bagi semua pengguna. Idealnya, jalan dilengkapi drainase, jalur kendaraan, dan jalur pejalan kaki,” jelas Wiyono.

Baca Juga  Dispar Kukar Fasilitasi Sertifikasi Videografi, Perkuat Talenta Lokal Ekonomi Kreatif

Struktur jembatan akan mengandalkan sistem girder dengan bentang antara 20 hingga 30 meter. Untuk kenyamanan, pendekatan jembatan dirancang agar kemiringannya tidak terlalu curam, mengadopsi konsep dari Jembatan Mangkuraja. “Fondasi tengah akan dibangun untuk menopang girder, sehingga kemiringan jembatan lebih landai,” tambahnya.

Meski begitu, Wiyono mengakui tantangan utama pembangunan terletak pada terbatasnya ketersediaan anggaran. Oleh karena itu, prioritas pengerjaan difokuskan pada bagian utama jembatan agar segera dapat digunakan, disusul oleh penyempurnaan seperti drainase dan pelengkap lainnya.

Baca Juga  Dispar Kukar Gaet Praktisi Animasi dari Bandung untuk Kembangkan Talenta Muda Lokal

Jembatan ini didesain agar memiliki masa pakai minimal 100 tahun, sesuai dengan standar pembangunan jembatan nasional. Pemerintah Kukar berharap kehadiran infrastruktur ini akan memperlancar konektivitas serta mendukung mobilitas masyarakat secara signifikan menjelang tahun baru 2026. (Adv)

Bagikan: