Samboja Katat Kemajuan Pertanian Lewat Kolaborasi TNI-Polri

Camat Samboja, Damsik Sumber: Istimewa

KUKAR – Program ketahanan pangan yang dicanangkan pemerintah pusat mulai menunjukkan dampaknya di Kecamatan Samboja, Kutai Kartanegara. Dengan dukungan TNI, Polri, dan pemerintah kecamatan, sektor pertanian di wilayah ini terus mengalami kemajuan.

Camat Samboja, Damsik, mengungkapkan bahwa pelaksanaan program tersebut berjalan dengan baik meski masih berada dalam tahap pengembangan. Kolaborasi berbagai pihak menjadi kunci keberhasilan awal program ini.

“Sinergi antarinstansi sangat terasa. Kami mendapat dukungan luar biasa dari Danramil, Kapolsek, dan perangkat kecamatan lainnya,” tutur Damsik, Jumat (11/4/2025).

Baca Juga  DP3A Sosialisasikan Layanan Pengaduan SAPA 129 Bagi Korban Kekerasan Perempuan dan Anak

Sejumlah wilayah strategis seperti Kelurahan Handil Baru Darat, Handil Baru, Waras Sembilang, Desa Beringin Agung, hingga Bukit Raya menjadi lokasi utama pengembangan. Kegiatan pertanian di lokasi-lokasi ini dilakukan secara terpadu, mulai dari persiapan lahan, pendistribusian peralatan, hingga pelatihan untuk para petani.

Di lapangan, keterlibatan Polsek Samboja terlihat dalam kegiatan penanaman jagung di Kelurahan Sedipa. “Saya sendiri serta ikut saat penanaman bersama Pak Kapolsek. Tapi untuk perkembangan terakhir, saya masih menunggu laporan dari tim,” tambah Damsik.

Baca Juga  DLHK Kukar Rencanakan Lokasi Baru untuk Atasi Keterbatasan Kapasitas TPA Bekotok

Dukungan dari TNI pun tak kalah penting. Mereka aktif dalam mendampingi kelompok tani dan menyebarkan alat pertanian seperti traktor tangan dan ekskavator mini yang kini sudah dimanfaatkan oleh petani setempat.

Meski begitu, Damsik mengakui adanya tantangan besar yang dihadapinya, yakni tidak adanya keterlibatan generasi muda dalam bidang pertanian. Saat ini, sebagian besar petani merupakan kalangan usia tua, sementara anak muda cenderung tertarik pada sektor industri seperti migas dan pertambangan.

Baca Juga  Pemkab Kukar dan KPU Bersinergi Wujudkan Kelancaran Pemungutan Suara Ulang

“Repetani memang jadi masalah utama. Tapi perlahan sudah mulai terlihat keterlibatan pemuda di beberapa wilayah seperti Karyajaya, Bukit Raya, dan Beringin Agung. Ini sinyal positif yang patut kita dorong terus,” tutupnya. (adv)

Bagikan: