KUKAR — Membangun desa wisata yang maju dan berkelanjutan di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) tak cukup hanya mengandalkan status penetapan. Keberhasilan sesungguhnya bertumpu pada semangat gotong royong masyarakat dan kepedulian kolektif terhadap potensi lokal.
Plt Kepala Dinas Pariwisata Kukar, Arianto, menegaskan bahwa peran masyarakat menjadi fondasi utama dalam mengembangkan desa wisata. “Pemerintah hadir untuk mendampingi, tapi kekuatan sebenarnya ada pada warga dan Pokdarwis sebagai penggerak utamanya,” ujar Arianto, Selasa (25/3/2025).
Ia menyebut, penetapan desa wisata hanyalah langkah awal. Tantangan nyata dimulai ketika desa harus secara mandiri mengelola dan memperkuat daya tarik wisatanya agar tetap diminati dan berdaya saing.
“Kunci keberlanjutan itu adalah keterlibatan warga secara aktif. Tanpa partisipasi penuh dari masyarakat, status saja tidak akan membawa perubahan nyata,” lanjutnya.
Pokdarwis atau Kelompok Sadar Wisata berfungsi sebagai ujung tombak pengelolaan destinasi. Mereka bertugas tidak hanya merancang aktivitas wisata, tetapi juga menjaga lingkungan, mengembangkan inovasi promosi, dan menciptakan pengalaman positif bagi pengunjung.
Namun, Arianto menekankan bahwa keberhasilan tidak bisa ditopang hanya oleh satu kelompok. “Kita harap seluruh warga ikut ambil bagian. Bukan hanya Pokdarwis yang bekerja, tapi seluruh elemen masyarakat harus bergerak bersama,” katanya.
Sebagai bentuk dukungan, Dispar Kukar terus memberikan pendampingan menyeluruh—mulai dari pelatihan keterampilan, pengelolaan homestay, hingga promosi berbasis digital. Tujuannya agar desa wisata memiliki kapasitas dan strategi yang tepat untuk berkembang secara mandiri.
“Kami siap mendukung dari sisi pelatihan dan promosi. Jangan sampai desa-desa berjalan sendiri tanpa dukungan teknis yang memadai,” tambah Arianto.
Salah satu contoh sukses yang diangkat adalah Desa Pela di Kecamatan Kota Bangun, yang berhasil tumbuh sebagai destinasi berbasis komunitas berkat sinergi antara warga, pemerintah desa, dan Pokdarwis.
“Desa Pela menjadi inspirasi. Semua unsur bergerak, saling menguatkan. Ini yang kami harapkan dari seluruh desa wisata di Kukar,” ucap Arianto.
Dengan pola kolaborasi yang kuat antara warga, komunitas wisata, dan pemerintah, Kukar optimistis mampu menciptakan desa-desa wisata yang tak hanya dikenal karena keindahan alamnya, tetapi juga karena mampu menggerakkan ekonomi lokal dan melestarikan budaya daerah secara nyata.(Adv)