KUKAR — Pulau Kumala kembali membuktikan pesonanya sebagai destinasi wisata unggulan di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Kalimantan Timur. Selama momen libur Idulfitri 1446 Hijriah, pulau yang terletak di tengah Sungai Mahakam ini menarik minat ribuan wisatawan.
Menurut data dari Dinas Pariwisata Kukar, lebih dari 3.700 pengunjung memadati Pulau Kumala dalam rentang waktu 31 Maret hingga 7 April 2025. Lonjakan jumlah pengunjung ini menjadi sinyal positif bagi kebangkitan sektor pariwisata daerah pascapandemi.
Plt Kepala Dinas Pariwisata Kukar, Arianto, menyampaikan bahwa Pulau Kumala masih menjadi magnet utama bagi masyarakat yang ingin menikmati liburan bersama keluarga. “Alhamdulillah, antusiasme pengunjung cukup tinggi selama libur lebaran. Ini menunjukkan bahwa Pulau Kumala tetap dicintai masyarakat,” kata Arianto, Selasa (8/4/2025).
Di tengah tingginya kunjungan, Pemerintah Kabupaten Kukar juga tengah mempercepat upaya revitalisasi kawasan wisata tersebut. Beragam fasilitas penunjang, terutama sistem pencahayaan, telah diperbaiki guna meningkatkan kenyamanan pengunjung.
“Lampu-lampu penerangan yang sebelumnya rusak kini sudah kami perbaiki. Ini menjadi salah satu perhatian utama kami dalam pembenahan,” tambah Arianto.
Selain pembaruan infrastruktur dasar, Dispar Kukar juga menambah daya tarik baru melalui pembangunan taman tematik di sekitar patung naga — spot ikonik Pulau Kumala. Taman ini dirancang untuk memperindah area dan menciptakan suasana yang lebih ramah keluarga.
Revitalisasi Pulau Kumala tidak hanya sebatas mempercantik tampilan. Arianto menegaskan, program ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang untuk menjadikan kawasan tersebut aktif sepanjang tahun dan tidak hanya ramai saat musim libur.
“Kami ingin pengunjung merasa nyaman kapan pun datang. Pulau Kumala akan kami kelola agar menjadi destinasi yang konsisten menarik minat wisatawan,” ujarnya.
Sebagai bagian dari penguatan ekosistem pariwisata, Pemkab Kukar juga akan menggandeng pelaku UMKM, komunitas lokal, dan penyelenggara acara agar Pulau Kumala bisa menjadi pusat kegiatan berbasis budaya dan komunitas.
Meski demikian, Arianto mengakui masih ada tantangan, seperti pengelolaan kebersihan dan pemanfaatan wahana yang sempat tidak aktif. Namun pihaknya optimistis pembenahan terus berjalan dan memberikan hasil positif dalam waktu dekat.
“Transformasi kawasan ini membutuhkan proses. Tapi kami berkomitmen menghadirkan Pulau Kumala sebagai destinasi modern yang nyaman dan membanggakan,” tutupnya.
Dengan semangat pembaruan yang terus digelorakan, Pulau Kumala bersiap menegaskan kembali posisinya sebagai primadona wisata Kukar — tempat bertemunya keindahan alam, kekayaan budaya, dan rekreasi keluarga yang menyenangkan.(Adv)
